Gaya Hidup YONO dan Soft Living Jadi Pilihan Generasi Z

themommymix – Pernah dengar istilah YONO? Atau mungkin sudah sering melihat di TikTok orang ngomong soal “soft living”? Nah, dua gaya hidup ini lagi ngehits banget di kalangan Gen Z Indonesia tahun 2025. Bukan cuma sekadar tren, tapi jadi semacam filosofi baru dalam menghadapi tekanan hidup modern.

Kalau dulu kita dimanjakan jargon YOLO (You Only Live Once), sekarang Gen Z justru lebih milih YONO alias You Only Need One. Maksudnya? Hidup cukup, secukupnya. Nggak perlu punya semuanya, yang penting berkualitas dan bikin tenang.


YONO: You Only Need One, Filosofi Hidup Minimalis Modern

Tren YONO muncul sebagai respons atas budaya konsumtif dan burnout. Generasi muda mulai merasa: “Ngapain punya lima tas branded kalau satu pun udah cukup dan nyaman?”

Beberapa prinsip gaya hidup YONO yang banyak dianut Gen Z:

  • Satu gadget utama: Cukup HP yang multifungsi, daripada punya laptop, tablet, dan kamera terpisah.

  • Pakaian kapsul: Lemari cukup berisi 10–20 item pakaian yang bisa dikombinasikan, bukan lemari penuh tapi sering bingung mau pakai apa.

  • Perabot fungsional: Tinggal di kos atau apartemen kecil? Pilih barang multifungsi, kayak sofa bed atau meja lipat.

“YONO bikin gue sadar, banyak barang itu capek sendiri. Sekarang semua simpel, lebih lega, dan lebih mindful,” ujar Dita (23), mahasiswa desain interior asal Bandung.


Soft Living: Hidup Lembut dan Perlahan, Tapi Tetap Produktif

Kalau YONO lebih ke soal barang dan pilihan konsumsi, soft living adalah tentang cara menghadapi hidup. Nggak terburu-buru, nggak harus hustle tiap saat, tapi tetap ada arah dan makna.

Soft living ala Gen Z biasanya meliputi:

  • Punya rutinitas pagi yang pelan: Mulai hari dengan journaling, minum air hangat, bukan langsung scroll medsos.

  • Nggak takut FOMO: Nggak ikut semua tren, cukup yang sesuai kepribadian.

  • Pekerjaan dengan fleksibilitas waktu: Banyak yang pilih jadi freelancer, konten kreator, atau kerja hybrid demi mental lebih stabil.

See also  Gaya Hidup Slow Living yang Bisa Kamu Coba Hari Ini

Menurut data dari Fimela, tren slow living di tahun 2025 meningkat drastis di kalangan Gen Z perkotaan. Mereka sadar bahwa hidup bukan soal cepat-cepatan, tapi bagaimana bisa menikmati proses.


Kenapa Gaya Hidup Ini Makin Dilirik?

  1. Burnout makin merajalela
    Studi dari JakartaPost menunjukkan bahwa lebih dari 60% anak muda Indonesia mengalami stres kerja atau studi. Gaya hidup hustle nggak cocok buat semua orang.

  2. Pandemi membuka mata
    Setelah COVID-19, banyak yang menyadari pentingnya waktu luang, istirahat, dan kesehatan mental.

  3. Konten kreator & influencer ikut mempopulerkan
    Mulai dari vlog “slow morning routine” sampai “decluttering digital”, semua jadi inspirasi gaya hidup baru.


Cara Mulai Hidup YONO & Soft Living

Nggak perlu langsung ekstrem, bisa dimulai dari hal kecil:

✅ Decluttering digital

  • Hapus aplikasi yang bikin overthinking.

  • Atur screen time, misalnya 3 jam per hari.

✅ Beli barang karena fungsi, bukan tren

  • Evaluasi: apakah benda ini benar-benar dibutuhkan?

  • Pilih kualitas, bukan kuantitas.

✅ Luangkan waktu tanpa tekanan

  • Jadwalkan “me time” seminggu sekali.

  • Nikmati aktivitas kecil seperti baca buku atau merawat tanaman.

✅ Praktekkan afirmasi dan journaling

  • Tulis 3 hal yang disyukuri setiap pagi.

  • Tulis tujuan minggu ini yang realistis, bukan ambisius.


Gaya Hidup YONO : Apa Kata Psikolog?

Menurut psikolog klinis Ayu Saraswati, M.Psi., gaya hidup YONO dan soft living membawa efek positif:

“Gaya hidup ini membentuk keseimbangan antara produktivitas dan pemenuhan kebutuhan emosional. Gen Z yang menerapkannya cenderung lebih tahan stres dan punya self-awareness tinggi,” ujarnya kepada Kompas Lifestyle.


Hidup Nggak Harus Heboh

Gaya hidup YONO dan soft living bukan berarti malas atau nggak punya ambisi. Justru sebaliknya—mereka yang menjalaninya tahu betul apa yang mereka butuhkan, dan menolak tekanan sosial yang memaksa “selalu lebih”.

See also  Apa Itu Psikosomatik?

Kalau kamu mulai merasa lelah dengan hidup yang ngebut terus, mungkin ini saatnya berhenti sejenak. Tarik napas, lihat ke dalam, dan tanyakan: apa satu hal yang benar-benar kamu butuhkan hari ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *